sharing : sumber dr tenet dll.
Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad s.a.w telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.
Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
Tidak akan tenang hati yang berbuat dosa walau pada zahirnya ketawa. Ketenangan hati hanya bila kita kembali pada fitrah, apabila kepala sujud di sejadah, apabila meletakkan hati rendah di hadapan ALLAH s.w.t.
Cara-cara melakukan taubat nashuha :
1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
4. Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya.
Tetapkan azam dan berusahalah untuk bertaubat selama Allah s.w.t. masih memberikan nyawa. Jgn sesekali mempertikaikan kasih sayang DIA kepada hamba-NYA. Dosa itu hanya memakan jiwa, membunuh hati, mengeluarkan cahaya kebaikan dari diri, menjadi kasar dan hilang haluan. Taubat mampu membawa kembali kepada hati yang tenang, jiwa yang subur, kelembutan dalam kehidupan dan jalan yang cerah. Menangislah kerana takut akan dosamu yang lampau, jiwamu akan tenang.
Wallahu A’lam
dan manusia tidak berhak menyatakan die layak untuk syurga/neraka atau tak.. itu rahsia Allah
ReplyDeleteemm...betul. tp usaha untuk perbaiki diri kena ada
ReplyDelete